Improving Academic Atmosphere to Promote Learner's Language Proficiency

19 November 2019, oleh: superadmin

Dampak globalisasi menuntut manusia untuk terus belajar dan berkembang. Untuk menghadapi itu, manusia perlu membekali dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang memadai, salah satunya penguasaan Bahasa Inggris. Bahasa Inggris yang merupakan Bahasa Internasional, selalu berguna dalam berbagai bidang khususnya dalam konteks akademik maupun dunia kerja. Maka dari itu, sejak dini kita selalu dibekali dengan pengetahuan Bahasa Inggris sehingga diharapkan pada kehidupan sehari-hari nanti manusia dapat terampil dalam berkomunikasi Bahasa Inggris.

Namun ternyata hasil yang ditunjukkan saat ini berbanding terbalik. Sebagian besar dari kita masih belum terampil berbahasa Inggris bahkan saat berada bangku perkuliahan hanya sedikit mahasiswa yang terampil berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris baik secara verbal maupun tertulis. Masalah itu dapat terjadi karena disebabkan oleh atmofsir kegiatan akademik yang kurang mendukung mahasiswa atau dosen, sehingga mempengaruhi tingkat kemampuan untuk mempelajari Bahasa Inggris. Oleh karena itu, perlu dibangun suasana akademik yang baik khususnya dalam hal meningkatkan terampilan berbahasa Inggris di lingkungan pendidikan, tak terkecuali di UMY.

Pada Selasa (12/11/2019) yang lalu, Lembaga Pengembangan Pendidikan UMY bersama narasumbernya, Bapak Basikin, Ph.D., berkesempatan untuk memberikan bekal kepada para dosen mengenai pentingnya membangun atmosfir akademik yang baik khususnya dalam kompetensi Bahasa Inggris. Dalam seminar kali ini, Lembaga Pengembangan Pendidikan mengundang seluruh tenaga pendidik dari seluruh program studi khususnya para pengajar Bahasa Inggris. Bapak Basikin, Ph.D. yang diberikan kesempatan untuk memberikan materi, membuka presentasinya dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan atmosfir akademik. Dengan memahami maksud tersebut, para peserta diajak untuk lebih mendalami lagi apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi atmosfir akademik yang baik di lingkungan pendidikan. Beberapa faktor tersebut seperti motivasi belajar yang terpengaruh dari luar maupun dalam, keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk mengorganisir  sebuah tindakan sehingga mampu mengelola situasi-situasi yang akan datang, ataupun faktor yang datang dari institusi itu sendiri.

Selanjutnya, narasumber yang mengambil gelar sarjana di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan mendapatkan gelar master di Monash University, Australia ini memberikan wawasan tentang bagaimana memperbaiki dan mengembangkan akademik atmosfir yang telah tercipta di lingkungan atau institusi pendidikan. Salah satunya dengan sistem berbagi pengalaman atau pengetahuan (mentoring) dengan metode Combined Peer Mentoring and Reward System (CPMRS). Untuk mengetahui lebih jelas mengenai apa itu CPMRS serta materi lainnya dari seminar peningkatan kompetensi Bahasa Inggris lulusan, Anda dapat mengunduh materi di bawah ini.

password: lpp.umy.ac.id

 

Seminar tersebut kemudian berakhir pada pukul 11:30 dan ditutup dengan pembagian sertifikat penghargaan kepada peserta di akhir acara. (Put)-d